Friday, April 25, 2008
Penduduk diminta bersabar
Ellron ketika melawat sebuah jalan putus dalam kawasan Sook
KENINGAU: Penduduk di beberapa kampong yang terjejas akibat kerosakan jalan raya diminta untuk bersabar sementara kerja-kerja dilaksanakan kerajaan dengan seberapa segera. Penduduk kampong seperti di Kampung Karamatoi dan Kampung Kahaba dalam daerah Kecil Sook tidak dapat menggunakan jalan raya utama untuk ke pekan-pekan berhampiran kerana jalan raya terputus akibat hujan lebat.
Wakil Rakyat Sook, Datuk Ellron Angin berkata, Pejabat Daerah Kecil Sook telah mengambil tindakan untuk mengatasi masalah itu dengan segera, dan kerja-kerja pembaikan itu akan dilaksanakan secepat mungkin.
“ Kerosakan jalan – jalan raya itu telah menyebabkan ramai penduduk terkandas dalam aktiviti harian mereka. Saya berharap mereka ( rakyat ) bersabar sementara ini, kerana kerajaan memahami keperluan mereka dan mengambil tindakan,” kata Ellron
Penduduk dari Mukim Dalit adalah antara yang terjejas dalam masalah jalan raya putus.
Sementara itu Ellron yang merupakan Pembantu Menteri Pelancongan, Kebudayaan dan Alam Sekitar berkata, beliau akan menumpukan perhatian sepenuhnya dalam usaha mendapatkan bekalan bersih untuk rakyat di kawasan itu.
Oleh itu katanya beliau tidak akan berkompromi dengan mana-mana pihak yang melakukan kesalahan menganggu tadahan air dan pencemaran.
Ellron berkata demikian ketika melawat beberapa jalan yang putus di kawasannya dan memerlukan perhatian segera dari kerajaan.
Katanya yang juga merupakan Timbalan Presiden Parti Bersatu Rakyat Sabah (PBRS), gandingan antara beliau dengan Ahli Parlimen Pensiangan, Tan Sri Joseph Kurup yang juga merupakan Timbalan Menteri Kemajuan Luar Bandar dan Wilayah adalah rahmat bagi kedua-dua kawasan di luar Bandar itu untuk mendapat perhatian dari kerajaan.
Thursday, April 24, 2008
Warga Sambut Positif Program PNPM
dari kaltimpost
Untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kemandirian Pedesaan
MALINAU-Sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mendapat sambutan positif dari masyaraaat Malinau, khususnya Kecamatan Malinau Barat. Sebab, PNPM-Mandiri adalah program terpadu dari berbagai departemen dan instansi pemerintah yang pelaksanaannya dikoordinir Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk penanggulangan kemiskinan.
Dalam sosialisasi tersebut Camat Malinau Barat Juid SSos mengungkapkan, program PNPM bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat sampai ke tingkat pedesaan. Dengan harapan, dapt mendorong kemandirian dalam pengelolaan pembangunan di tingkat desa masing-masing.
Sebab, sasaran kegiatan PNPM ini mencakup sarana dan prasarana, rumah tangga miskin, kelembagaan masyarakat yang bertumpu pada pembangunan manusia, otonomi serta menuntut partisipasi masyarakat dan berkelanjutan. “Kita berharap, program PNPM ini nantinya dapat memandirikan wilayah pedesaan dan mampu mengorganisir sumber daya yang ada di lingkungannya serta mengelolanya untuk mengatasi kemiskinan,” sebutnya.
Sementara itu, fasilitator tingkat kecamatan Anang Widodo dan May Harwati menyebutkan, PNPM-Mandiri bukan berarti mengambil tugas dari instansi atau departemen yang selama ini mempunyai program penanggulangan kemiskinan. Melainkan untuk melakukan koordinasi. Sebab, selama ini masalah penanggulangan kemiskinan yang menumpuk di satu daerah, ataupun di satu bidang saja. Program ini untuk menurunkan jumlah penduduk miskin seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-2009, pada akhir tahun 2009 adalah 8,2 persen.
Upaya tersebut dapat ditempuh melalui triple track strategy pemerintah, yaitu penanggulangan kemiskinan (pro-poor), perluasan kesempatan kerja (pro-job) dan peningkatan pertumbuhan (pro-growth). “Berdasarkan target tadi, pemerintah menetapkan kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui konsolidasi program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat,” sebutnya.
Untuk mensukskeskan program PNPM-Mandiri ini, lanjutnya, warga harus partisipasi aktif, karena kegiatan ditentukan oleh masyarakat secara akuntabilitas dan proses yang sederhana. Pendampingan pelaksanaan program dilakukan oleh fasilitator, dan melibatkan kaum perempuan untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan gender, serta keberlanjutan. Pada PNPM, alokasi dana bergulir yang diperuntukkan untuk usaha ekonomi yang dijalankan oleh kaum perempuan ditingkatkan. (ida)
Untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kemandirian Pedesaan
MALINAU-Sosialisasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mendapat sambutan positif dari masyaraaat Malinau, khususnya Kecamatan Malinau Barat. Sebab, PNPM-Mandiri adalah program terpadu dari berbagai departemen dan instansi pemerintah yang pelaksanaannya dikoordinir Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk penanggulangan kemiskinan.
Dalam sosialisasi tersebut Camat Malinau Barat Juid SSos mengungkapkan, program PNPM bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi masyarakat sampai ke tingkat pedesaan. Dengan harapan, dapt mendorong kemandirian dalam pengelolaan pembangunan di tingkat desa masing-masing.
Sebab, sasaran kegiatan PNPM ini mencakup sarana dan prasarana, rumah tangga miskin, kelembagaan masyarakat yang bertumpu pada pembangunan manusia, otonomi serta menuntut partisipasi masyarakat dan berkelanjutan. “Kita berharap, program PNPM ini nantinya dapat memandirikan wilayah pedesaan dan mampu mengorganisir sumber daya yang ada di lingkungannya serta mengelolanya untuk mengatasi kemiskinan,” sebutnya.
Sementara itu, fasilitator tingkat kecamatan Anang Widodo dan May Harwati menyebutkan, PNPM-Mandiri bukan berarti mengambil tugas dari instansi atau departemen yang selama ini mempunyai program penanggulangan kemiskinan. Melainkan untuk melakukan koordinasi. Sebab, selama ini masalah penanggulangan kemiskinan yang menumpuk di satu daerah, ataupun di satu bidang saja. Program ini untuk menurunkan jumlah penduduk miskin seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005-2009, pada akhir tahun 2009 adalah 8,2 persen.
Upaya tersebut dapat ditempuh melalui triple track strategy pemerintah, yaitu penanggulangan kemiskinan (pro-poor), perluasan kesempatan kerja (pro-job) dan peningkatan pertumbuhan (pro-growth). “Berdasarkan target tadi, pemerintah menetapkan kebijakan percepatan penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalui konsolidasi program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat,” sebutnya.
Untuk mensukskeskan program PNPM-Mandiri ini, lanjutnya, warga harus partisipasi aktif, karena kegiatan ditentukan oleh masyarakat secara akuntabilitas dan proses yang sederhana. Pendampingan pelaksanaan program dilakukan oleh fasilitator, dan melibatkan kaum perempuan untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan gender, serta keberlanjutan. Pada PNPM, alokasi dana bergulir yang diperuntukkan untuk usaha ekonomi yang dijalankan oleh kaum perempuan ditingkatkan. (ida)
Lagi artis bidas AJLTI
Penganjuran anugerah yang dianggap mengambil kesempatan terhadap artis Iban
SIBU: Setelah Andrewson Ngalai, seorang lagi artis veteran Iban Jonathan Jubin menyuarakan pandangan tidak setuju dengan penganjuran Anugerah Juara Lagu Terbilang Iban (AJLTI) 2008, yang dianjurkan oleh Kelab Sukan dan Rekreasi Radio Televisyen Malaysia (RTM) Miri serta Bahagian Iban Mirifm.
Menurut Jonathan, mereka yang menganjurkan pertandingan tersebut mengambil kesempatan terhadap artis Iban demi kepentingan diri sendiri, sambil menggunakan acara berkenaan untuk mengumpul dana bagi menjalankan aktiviti mereka.
“Saya minta pihak yang menganjurkan pertandingan mengkaji semula perkara ini,” ujar beliau sambil bersetuju dengan kenyataan Ngalai bahawa penganjuran pertandingan tersebut dijalankan dengan cara yang salah.
Katanya, lagu-lagu yang bertanding pada AJLTI seharusnya dibahagikan kepada beberapa kategori dan bukannya dicampurkan seperti rojak dalam satu kategori sahaja.
“Bagaimana lagu Irama Malaysia boleh ditandingkan dengan lagu Rock atau Dandut. Lagu ini tidak boleh dicampurkan,” ujar beliau sambil menambah, hadiah juga perlu diberikan kepada pencipta lagu selain bagi persembahan terbaik dan vokal terbaik.
Jonathan juga mahu setiap peserta akhir diberi saguhati sekurang-kurangnya RM500 seorang memandangkan artis terbabit terpaksa menanggung sendiri kos yang agak tinggi untuk menyertai pertandingan.
“Ini satu pertandingan, ada yang menang dan ada yang kalah. Bagi yang menang mereka akan mendapat habuan tetapi bagaimana dengan mereka yang kalah?” soal beliau.
Hadiah berjumlah RM16,900 menanti pemenang dengan juara akan menerima wang tunai RM3,000 berserta trofi.
Dalam pada itu, beliau turut mendakwa beberapa buah lagu yang dipertandingkan pada AJLTI merupakan lagu ciplak.
“Bagi anugerah berprestij seperti ini, lagu yang dipertandingkan mestilah lagu original, begitu juga dengan rentak dan seni kata lagu,” ujar Jonathan sambil menambah tidak semua peminat muzik boleh ditipu.
AJLTI yang akan berlangsung di Stadium Tertutup Miri pada 26 April ini, menyaksikan 11 buah lagu akan dipertandingkan. Lagu-lagu tersebut dipilih daripada lagu-lagu yang paling lama menduduki carta Lagu Terbilang Iban 95.7Fm, yang disiarkan setiap Jumaat.
Selain mengumpul dana untuk Kelab Sukan dan Rekrasi RTM Miri, 10 peratus kutipan tiket akan disumbangkan kepada Persatuan Ibu Tunggal Miri. Tiket masuk menyaksikan pertandingan ialah RM10.
SIBU: Setelah Andrewson Ngalai, seorang lagi artis veteran Iban Jonathan Jubin menyuarakan pandangan tidak setuju dengan penganjuran Anugerah Juara Lagu Terbilang Iban (AJLTI) 2008, yang dianjurkan oleh Kelab Sukan dan Rekreasi Radio Televisyen Malaysia (RTM) Miri serta Bahagian Iban Mirifm.
Menurut Jonathan, mereka yang menganjurkan pertandingan tersebut mengambil kesempatan terhadap artis Iban demi kepentingan diri sendiri, sambil menggunakan acara berkenaan untuk mengumpul dana bagi menjalankan aktiviti mereka.
“Saya minta pihak yang menganjurkan pertandingan mengkaji semula perkara ini,” ujar beliau sambil bersetuju dengan kenyataan Ngalai bahawa penganjuran pertandingan tersebut dijalankan dengan cara yang salah.
Katanya, lagu-lagu yang bertanding pada AJLTI seharusnya dibahagikan kepada beberapa kategori dan bukannya dicampurkan seperti rojak dalam satu kategori sahaja.
“Bagaimana lagu Irama Malaysia boleh ditandingkan dengan lagu Rock atau Dandut. Lagu ini tidak boleh dicampurkan,” ujar beliau sambil menambah, hadiah juga perlu diberikan kepada pencipta lagu selain bagi persembahan terbaik dan vokal terbaik.
Jonathan juga mahu setiap peserta akhir diberi saguhati sekurang-kurangnya RM500 seorang memandangkan artis terbabit terpaksa menanggung sendiri kos yang agak tinggi untuk menyertai pertandingan.
“Ini satu pertandingan, ada yang menang dan ada yang kalah. Bagi yang menang mereka akan mendapat habuan tetapi bagaimana dengan mereka yang kalah?” soal beliau.
Hadiah berjumlah RM16,900 menanti pemenang dengan juara akan menerima wang tunai RM3,000 berserta trofi.
Dalam pada itu, beliau turut mendakwa beberapa buah lagu yang dipertandingkan pada AJLTI merupakan lagu ciplak.
“Bagi anugerah berprestij seperti ini, lagu yang dipertandingkan mestilah lagu original, begitu juga dengan rentak dan seni kata lagu,” ujar Jonathan sambil menambah tidak semua peminat muzik boleh ditipu.
AJLTI yang akan berlangsung di Stadium Tertutup Miri pada 26 April ini, menyaksikan 11 buah lagu akan dipertandingkan. Lagu-lagu tersebut dipilih daripada lagu-lagu yang paling lama menduduki carta Lagu Terbilang Iban 95.7Fm, yang disiarkan setiap Jumaat.
Selain mengumpul dana untuk Kelab Sukan dan Rekrasi RTM Miri, 10 peratus kutipan tiket akan disumbangkan kepada Persatuan Ibu Tunggal Miri. Tiket masuk menyaksikan pertandingan ialah RM10.
TOLONG BANTU ORANG KURANG SIUMAN
Amelia menyerahkan sumbangan Pergerakan Wanita Umno kepada para penerima
Keningau : Tindakan harus dibuat segera bagi membantu mana-mana individu yang dikategorikan sebagai kurang siuman atau mereka yang menghadapi tekanan jiwa. Oleh itu peranan pihak keluarga dan masyarakat adalah amat penting dari mengelak sebarang kecelakaan berlaku yang dikaitkan dengan golongan ini.
Ketua Pergerakan Wanita Umno P.180 Keningau, Amelia Ajun berkata, dua kemalangan berasingan yang membabitkan kematian dua individu kurang siuman baru-baru ini adalah disebabkan kurangnya perhatian dari semua pihak.
“ Individu yang dikenalpasti sebagai pesakit kurang siuman ini seharusnya dirujuk kepada pihak berkenaan untuk dirawat, dan mereka ( kurang siuman) seharusnya tidak dibiarkan bebas bergerak kesana sini demi keselamatan ,” kata Amelia.
Beliau berkata demikian ketika menyampaikan sumbangan kepada tiga cawangan pergerakan UMNO Keningau berupa peralatan dapur dan pemain DVD kepada cawangan Kg.Agudon, Kg. Bingkor Baru dan Kg.Masak di perkarangan Pejabat UMNO disini.
Katanya beliau dan pergerakan wanita Umno Keningau amat bersimpati dengan kejadian yang menimpa seorang mangsa perempuan patut membuka mata semua pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Menurut Amelia masih terdapat beberapa individu yang dikenal pasti sebagai kurang siuman berkeliaran di sekitar pekan Keningau.
Turut hadir di majlis itu ialah Naib Ketua Wanita, Rainah Juanis.
Keluarga terdekat juga perlu memainkan peranan mereka untuk membawa atau merujuk kepada pihak yang berkaitan jika mendapati sebarang kelakuan aneh dalam anggota keluarga mereka.
“ Jika dikesan awal tidak mustahil individu seumpama ini dapat dirawat, jika ia berlarutan , masalah itu tidak akan mampu dikawal dan adakalanya ada individu yang kurang siuman berhadapan dengan pelbagai masalah dan risiko,” ujar Amelia.
Dalam pada itu Amelia juga merakamkan penghargaan dan terima kasih kepada ahli – ahli wanita UMNO di P.180 yang telah bertungkus lumus berkempen pada pilihan raya yang lalu.
BUKU PERCUMA DI KALIMARAN
KENINGAU : Perpustakaan Negeri Sabah dengan kerjasama Perpustakaan Negara akan mengadakan program “ Buku Teman Saya “ sempena Pesta Kalimaran di Tenom, 26hb bersamaan hari sabtu ini bermula jam 8 pagi. Sebanyak 500 buah buku akan diberikan kepada kanak-kanak dan 100 untuk dewasa secara percuma.
Timbalan Pengarah Perpustakaan Negeri Sabah, Joanna Kitingan berkata, sempena program itu juga satu aktiviti membaca beramai-ramai serentak seluruh negara selama 5 minit akan diadakan di pesta itu. Oleh itu katanya kanak-kanak atau para pelajar setempat adalah dialu-alukan untuk menyertai program sehari itu secara percuma. Seramai 3 peserta akan dipilih untuk aktiviti bercerita bagi memeriahkan lagi Pesta Kalimaran.
“ Banyak aktiviti akan dilaksana oleh perpustakaan seperti roda-roda ilmu dan sudah tentulah kemunculan badut sebagai antara interaski yang boleh dijadikan daya penarik di kalangan kanak-kanak bagi menggalakkan kempen membaca buku,” kata Joanna kepada wartawan.
Terdahulu, Joanna berkata sebanyak RM10 juta diperuntukkan oleh kerajaan untuk melengkapkan dan membiayai bahan-bahan bacaan di seluruh negeri pada tahun 2007.
Peruntukan itu kata Joanna adalah bertujuan untuk memenuhi keperluan setempat dan diharap para pengguna memanfaatkan koleksi yang banyak itu sepenuhnya.
Joanna berkata demikian ketika merasmikan Majlis Anugerah Pengguna Perpustakaan Keningau 2007 sempena Kempen Galakan Membaca disini pada khamis.
Katanya, perpustakaan negeri Sabah juga sentiasa mengadakan program-program bagi menggalakan minat membaca termasuklah program pembangunan dan perkhidmatan luar Bandar dibawah Rancangan Malaysia ke – 9.
“Perpustakaan sepanjang 2006-2010 akan terus membina beberapa buah cawangan baru, Perpustakaan Desa Siber Ilmu dan Perpustakaan Bergerak MultiMedia, yang mana kemudahan ini dibuat untuk kegunaan penduduk dan pelajar mengakses maklumat,” kata Joanna. Turut hadir Andi Syiartazni Kamaluddin, Ketua Perpustakaan Wilayah Keningau, Betty Leong dari Gabungan Pelajaran Keningau dan Beatrice Saili, Ketua Seksyen Galakan Membaca.
Dimajlis itu Perpustakaan Wilayah Keningau turut menyampaikan beberapa anugerah kepada para ahlinya. Antaranya anugerah bagi kategori keahlian terbanyak sekolah , pinjaman buku paling aktif, peminjam buku berkelompok, perkhidmatan perpustakaan bergerak yang melibatkan pelajar, sekolah dan orang awam.
Tuesday, April 22, 2008
Habitat kelawar boleh dilihat melalui kamera di Gua Rusa
Oleh Steve Annuar
MIRI: Pengunjung Gua Rusa di Taman Negara Mulu berpeluang memerhati dan me-neliti secara jelas habitat lebih tiga juta ekor kelawar di gua itu dengan menggunakan kemudahan Mulu Bat Cam yang dilancarkan oleh Putera Albert II dari Monaco pagi semalam.
Majlis perasmian itu turut dihadiri oleh Timbalan Ketua Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Dr Alfred Jabu dan Setiausaha Kerajaan Negeri, Datuk Amar Wilson Baya Dandot.
Rombongan Diraja dari Monaco yang turut disertai Evelyne Genta dan Achille Kallakis, Timbalan Menteri Pelancongan, Dato Sri Sulaiman Taib, Timbalan Menteri Perdagangan Antarabangsa dan Industri, Dato Jacob Dungau Sagan dan ADUN Telang Usan Lihan Jok turut hadir pada majlis bersejarah ini.
Rombongan perlu berjalan kaki di laluan pejalan kaki sejauh tiga km melalui kawasan hutan dara sebelum tiba di Gua Rusa yang turut mempunyai profil wajah Presiden Amerika, Abraham Lincoln pada batu di ruang masuk gua itu.
Projek ini dilaksanakan oleh pihak Borsamulu Park Management Sdn Bhd dengan kerjasama Sarawak Forestry Corporation (SFC), antara produk pelancongan ekologi Sarawak.
Kamera berteknologi tinggi ini dikendalikan secara digital dengan sistem pemantauan kawalan jauh direka oleh CTG Security Matrix iaitu syarikat pemenang anugerah bertaraf antarabangsa dari Australia.
Projek ini juga dijangka akan dipertandingkan untuk merebut anugerah rekaan dan inovasi bertaraf antarabangsa.
Mulu Bat Cam menggunakan lima kamera televisyen kawalan jauh dan cahaya infra red yang diletak di dalam Gua Rusa yang membolehkan pengunjung gua itu mendapat gambaran jelas tentang kelakuan kelawar dan habitat mereka.
Sementara itu, Putera Albert memberitahu bahawa beliau kagum tentang Mulu setelah menyaksikan rancangan dokumentari yang memaparkan kehidupan kelawar serta kekayaan kehidupan biologi di Mulu di stesen televisyen BBC di Eropah.
Beliau juga kagum dengan komentar pengarah rancangan itu dalam rancangan khas tentang Mulu yang disiarkan oleh BBC hampir dua tahun lalu.
Mulu menurut beliau amat sesuai dijadikan sebagai tapak khazanah yang kaya dengan sumber ilmu tentang hidupan flora dan fauna untuk disimpan dan dipelajari oleh generasi akan datang
Projek Bat Cam diharap akan meningkatkan pemahaman ahli sains serta orang awam bukan hanya tentang habitat kelawar tetapi juga aspek ekologi dan pemuliharaan di Mulu.
Putera Albert juga melepaskan ikan-ikan ke Sungai Melinau dalam perjalanan ke Gua Air Jernih untuk bersarapan sebelum merasmikan regatta mini Mulu.
Rombongan Diraja itu meninggalkan Miri petang semalam dan bertolak ke Singapura.
Pengarah Urusan Borsamulu Datuk Robert Geneid memberitahu, Mulu mengambil masa yang lama untuk dikenali sebelum mencapai kejayaan diiktiraf sebagai Tapak Warisan Dunia oleh Pertubuhan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO)
Borsamulu akan terus mempromosikan Mulu dalam pakej pelancongan ekologi dengan membangunkan keupayaan sumber manusia dengan meningkatkan latihan kakitangan, pemandu pelancong, petanda arah, buku panduan, pembangunan infrastruktur serta promosi untuk mengukuhkan nama Mulu di mata dunia.
Taman kini mempunyai seramai 80 kakitangan di bahagian pengurusan taman serta 200 orang pemandu pelancong sementara seramai lebih 80 kakitangan berkhidmat di Royal Mulu Resort.
MIRI: Pengunjung Gua Rusa di Taman Negara Mulu berpeluang memerhati dan me-neliti secara jelas habitat lebih tiga juta ekor kelawar di gua itu dengan menggunakan kemudahan Mulu Bat Cam yang dilancarkan oleh Putera Albert II dari Monaco pagi semalam.
Majlis perasmian itu turut dihadiri oleh Timbalan Ketua Menteri Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Dr Alfred Jabu dan Setiausaha Kerajaan Negeri, Datuk Amar Wilson Baya Dandot.
Rombongan Diraja dari Monaco yang turut disertai Evelyne Genta dan Achille Kallakis, Timbalan Menteri Pelancongan, Dato Sri Sulaiman Taib, Timbalan Menteri Perdagangan Antarabangsa dan Industri, Dato Jacob Dungau Sagan dan ADUN Telang Usan Lihan Jok turut hadir pada majlis bersejarah ini.
Rombongan perlu berjalan kaki di laluan pejalan kaki sejauh tiga km melalui kawasan hutan dara sebelum tiba di Gua Rusa yang turut mempunyai profil wajah Presiden Amerika, Abraham Lincoln pada batu di ruang masuk gua itu.
Projek ini dilaksanakan oleh pihak Borsamulu Park Management Sdn Bhd dengan kerjasama Sarawak Forestry Corporation (SFC), antara produk pelancongan ekologi Sarawak.
Kamera berteknologi tinggi ini dikendalikan secara digital dengan sistem pemantauan kawalan jauh direka oleh CTG Security Matrix iaitu syarikat pemenang anugerah bertaraf antarabangsa dari Australia.
Projek ini juga dijangka akan dipertandingkan untuk merebut anugerah rekaan dan inovasi bertaraf antarabangsa.
Mulu Bat Cam menggunakan lima kamera televisyen kawalan jauh dan cahaya infra red yang diletak di dalam Gua Rusa yang membolehkan pengunjung gua itu mendapat gambaran jelas tentang kelakuan kelawar dan habitat mereka.
Sementara itu, Putera Albert memberitahu bahawa beliau kagum tentang Mulu setelah menyaksikan rancangan dokumentari yang memaparkan kehidupan kelawar serta kekayaan kehidupan biologi di Mulu di stesen televisyen BBC di Eropah.
Beliau juga kagum dengan komentar pengarah rancangan itu dalam rancangan khas tentang Mulu yang disiarkan oleh BBC hampir dua tahun lalu.
Mulu menurut beliau amat sesuai dijadikan sebagai tapak khazanah yang kaya dengan sumber ilmu tentang hidupan flora dan fauna untuk disimpan dan dipelajari oleh generasi akan datang
Projek Bat Cam diharap akan meningkatkan pemahaman ahli sains serta orang awam bukan hanya tentang habitat kelawar tetapi juga aspek ekologi dan pemuliharaan di Mulu.
Putera Albert juga melepaskan ikan-ikan ke Sungai Melinau dalam perjalanan ke Gua Air Jernih untuk bersarapan sebelum merasmikan regatta mini Mulu.
Rombongan Diraja itu meninggalkan Miri petang semalam dan bertolak ke Singapura.
Pengarah Urusan Borsamulu Datuk Robert Geneid memberitahu, Mulu mengambil masa yang lama untuk dikenali sebelum mencapai kejayaan diiktiraf sebagai Tapak Warisan Dunia oleh Pertubuhan Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO)
Borsamulu akan terus mempromosikan Mulu dalam pakej pelancongan ekologi dengan membangunkan keupayaan sumber manusia dengan meningkatkan latihan kakitangan, pemandu pelancong, petanda arah, buku panduan, pembangunan infrastruktur serta promosi untuk mengukuhkan nama Mulu di mata dunia.
Taman kini mempunyai seramai 80 kakitangan di bahagian pengurusan taman serta 200 orang pemandu pelancong sementara seramai lebih 80 kakitangan berkhidmat di Royal Mulu Resort.
Menara Elektrik Tumbang Dipercayai Perbuatan Vandalisme
KOTA KINABALU, 22 April (Bernama) -- Menara talian penghantaran elektrik di Sepanggar dekat sini yang tumbang semalam mengakibatkan bekalan terputus hampir ke seluruh Sabah dipercayai berpunca daripada perbuatan vandalisme sejak beberapa hari lepas.
Pengarah Urusan Sabah Electricity Sdn Bhd (SESB) Baharin Din berkata sebanyak 20 batang besi menara itu hilang dipercayai dicuri.
"Tak mungkin kerja mencuri berlaku semalaman tetapi mungkin sejak beberapa hari lepas. Kami tengok ada beberapa nat yang menyokong menara itu telah dibuka," katanya kepada pemberita di Wisma SESB di sini selepas melawat tempat kejadian di Suang Parai, Sepanggar dekat sini, hari ini.
Turut serta dalam lawatan itu ialah Ketua Polis Kota Kinabalu ACP Ahmad Sofi Zakaria.
Baharin berkata nilai kerugian ialah antara RM300,000 dan RM500,000 manakala kos pembaikan dijangka menelan belanja lebih RM400,000.
Beliau berkata SESB akan mengambil masa tiga minggu untuk memasang menara kecemasan sebelum meneruskan kerja pembaikan menara tetap yang akan memakan masa enam bulan.
SESB telah memulakan kerja pemulihan secara berperingkat mulai 7.15 malam tadi dan bekalan elektrik dipulihkan sepenuhnya di seluruh negeri lima jam kemudian.
Kecuali daerah Papar, Beaufort, Ranau, Tenom, Keningau dan Telupid, bekalan elektrik ke seluruh negeri terputus mulai 6.41 petang semalam.
-- BERNAMA
Pengarah Urusan Sabah Electricity Sdn Bhd (SESB) Baharin Din berkata sebanyak 20 batang besi menara itu hilang dipercayai dicuri.
"Tak mungkin kerja mencuri berlaku semalaman tetapi mungkin sejak beberapa hari lepas. Kami tengok ada beberapa nat yang menyokong menara itu telah dibuka," katanya kepada pemberita di Wisma SESB di sini selepas melawat tempat kejadian di Suang Parai, Sepanggar dekat sini, hari ini.
Turut serta dalam lawatan itu ialah Ketua Polis Kota Kinabalu ACP Ahmad Sofi Zakaria.
Baharin berkata nilai kerugian ialah antara RM300,000 dan RM500,000 manakala kos pembaikan dijangka menelan belanja lebih RM400,000.
Beliau berkata SESB akan mengambil masa tiga minggu untuk memasang menara kecemasan sebelum meneruskan kerja pembaikan menara tetap yang akan memakan masa enam bulan.
SESB telah memulakan kerja pemulihan secara berperingkat mulai 7.15 malam tadi dan bekalan elektrik dipulihkan sepenuhnya di seluruh negeri lima jam kemudian.
Kecuali daerah Papar, Beaufort, Ranau, Tenom, Keningau dan Telupid, bekalan elektrik ke seluruh negeri terputus mulai 6.41 petang semalam.
-- BERNAMA
Subscribe to:
Posts (Atom)